CHICAGO - Harga emas terus menguat hingga kembali di atas level psikologis USD1.800 pada akhir perdagangan Jumat. Harga emas pun mencatat kenaikan mingguan tertinggi karena kekhawatiran atas lonjakan Omicron dan inflasi yang mendorong investor beralih ke aset-aset safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, naik USD6,7 atau 0,37% menjadi USD1.804,90 per ounce. Emas spot juga menguat 0,2% menjadi USD1.802,12 per ounce. Emas naik sekitar 1,1% untuk minggu ini.
Baca Juga:Â Harga Emas Balik Menguat Jadi USD1.798/Ounce
Harga emas menguat karena ekuitas jatuh secara keseluruhan. Pasar saham tertekan pergerseran ke sikap lebih hawkish bank-bank sentral global yang ingin menjinakkan kenaikan tekanan harga dan risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh meningkatnya kasus COVID-19.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Naik Rp7.000, Berikut Daftarnya
"Pertumbuhan akan melambat di kuartal berikutnya, dan ekuitas AS terkoreksi dari level tertingginya, sehingga tampaknya ada kepanikan dari ekuitas beralih ke aset safe-haven seperti emas dan perak," kata Kepala Strategi Ppasar Blue Line Futures, Phillip Streible, dikutip dari Antara, Sabtu (18/12/2021).
Namun demikian, keuntungan emas dibatasi karena indeks dolar AS naik tajam pada perdagangan Jumat.