NEW YORK - Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar AS terangkat oleh aliran safe-haven karena kekhawatiran penyebaran Covid-19 melemahkan penguatan di pasar ekuitas. Selain itu, dolar AS menguat di tengah ekspektasi Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga pada awal Maret.
Indeks dolar mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,177% pada 96,223.
Adapun di pasar saham AS, Indeks S&P 500 melemah, sementara Nasdaq berada di zona merah sepanjang sesi. Investor mengamati gangguan perjalanan yang didorong oleh Omicron dan penutupan toko-toko.
Baca Juga:Â Dolar AS Melemah Tipis Jelang Libur Natal
"Kerugian di Nasdaq membuat pasar sedikit cemas dan mendukung dolar AS sebagai tempat yang aman untuk memposisikan (investor) selama beberapa hari ke depan," kata Direktur Klarity FX, Amo Sahota, dikutip dari Antara, Rabu (29/12/2021).
Tetapi pada akhirnya, volume pasar rendah karena hari libur, setiap pergerakan mungkin telah dibesar-besarkan, katanya.
"Kebanyakan orang hanya ingin menyelesaikan dan menyelesaikan pekerjaan mereka dan kemudian keluar, jadi saya tidak berpikir kita akan mendapatkan banyak gerakan di sini," katanya.
Baca Juga:Â Dolar AS Lesu, Investor Beralih ke Mata Uang Berisiko
Greenback naik hampir 7,0% pada 2021, dibantu meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada bank sentral lainnya.
"Apa yang sebenarnya kita hadapi adalah inflasi dan apa yang sebenarnya kita hadapi adalah The Fed," kata Analis Senior Joseph Trevisani.
Fed funds berjangka memperkirakan lebih baik dari peluang 50% untuk kenaikan suku bunga seperempat poin pertama pada Maret.