NEW YORK - Nilai tukar dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada akhir perdagangan Kamis. Berkurangnya kekhawatiran terhadap dampak varian virus corona Omicron mendorong kurs mata uang berisiko naik seperti dolar Australia dan Pound Inggris.
Menjelang liburan dan long weekend yang diperpanjang di Amerika Serikat, sebagian besar mata uang utama bertahan pada kisaran sempit.
Baca Juga:Â Dolar AS Lesu, Investor Beralih ke Mata Uang Berisiko
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,08% pada 96,031. Indeks tetap mendekati level tertinggi 16 bulan yang dicapai akhir bulan lalu.
"Kekhawatiran tentang tingkat keparahan varian Omicron memudar, yang mendorong permintaan untuk mata uang dan kelas aset yang lebih berisiko sementara menekan tempat berlindung yang aman (safe haven) seperti dolar AS, yen Jepang, dan obligasi pemerintah," Ahli Strategi Western Union Business Solutions, George Vessey, dikutip dari Antara, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga:Â Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Diturunkan, Dolar Lesu
Kabar optimis tentang vaksin dan rawat inap terkait Omicron juga membantu meningkatkan selera investor terhadap aset risiko. Hal ini mengangkat saham dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi.