JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengajukan anggaran untuk program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kepada Kementerian Keuangan pada 2022. Pasalnya, masih banyak produk dalam negeri yang belum tersertifikasi TKDN.
"Fasilitasi TKDN ini akan kembali dianggarkan pada tahun 2022. Kami akan minta tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan agar program sertifikasi TKDN ini bisa semakin banyak, semakin besar, dan semakin luas produk-produk hasil industri dalam negeri bisa tersertifikasi TKDN," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam jumpa pers Kinerja Sektor Industri 2021 dan Outlook 2022, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga:Â SKK Migas-KKKS Gandeng Perusahaan Lokal Kejar Target TKDN
Agus menyampaikan, penambahan anggaran kepada Kemenkeu bukan tanpa alasan. Karena dari jumlah produk dalam negeri sampai hari ini, baru 25% yang memiliki sertifikat TKDN atau setara dengan 16.898 produk.
"Jadi PR kita masih banyak sekali untuk bisa mensertifikasi produk-produk nasional dalam program sertifikasi TKDN," imbuhnya.
Baca Juga:Â TKDN Hulu Migas Capai 58%, Pengusaha Lokal Dapat Rp23 Triliun
Pada kesempatan jumpa pers, Menperin juga menjelaskan, anggaran pos pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah dialokasikan pada 2021 sebesar Rp112 miliar kepada Kemenperin, di mana pada anggaran tersebut menargetkan 9.000 sertifikat produk sampai dengan 31 Desember 2022, justru melampai target.
Dalam realisasinya, sampai pertengahan Desember 2021 telah dilakukan sertifikasi gratis sebanyak 9.852 sertifikat produk dan masih akan terus bertambah sampai akhir Desember 2021 ini.
"Artinya kita sudah melebihi target yang ditentukan dalam program sertifikasi TKDN," katanya.