Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor, Nasdaq Turun Tipis

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 30 Desember 2021 |07:35 WIB
Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor, Nasdaq Turun Tipis
Wall Street Beragam. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

NEW YORK- Bursa saham AS, Wall Street berakhir beragam. Namun demikian, Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa, karena dorongan pengecer termasuk Walgreens dan Nike. 

S&P 500 naik 6,59 poin atau 0,14% menjadi 4.792,94 poin. Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 16,15 poin, atau 0,10% menjadi 15.765,57. Dow Jones Industrial Average naik 90,95 poin atau 0,25%, menjadi 36.491,04.

Dow Jones kini naik enam hari berturut-turut. Kenaikan tersebut beruntun terpanjang sejak tujuh sesi berturut-turut dari 5 Maret hingga 15 Maret tahun ini.

Baca Juga: Wall Street Dibayangi Sentimen Negatif Kasus Omicron

Saham Walgreens Boots Alliance dan Nike Inc masing-masing naik 1,59% dan 1,42% dengan latar belakang laporan terbaru yang menunjukkan penjualan musim liburan yang kuat untuk perusahaan ritel AS.

Sementara data pada perdagangan menunjukkan defisit perdagangan barang Amerika Serikat (AS) menjamur ke level terluas pada November karena impor barang-barang konsumen mencapai rekor. Hal itu karena pandemi virus corona telah membatasi pengeluaran orang Amerika untuk layanan.

Baca Juga: Wall Street Menguat, S&P 500 Cetak Rekor Penutupan Tertinggi

Beberapa studi awal yang menunjukkan pengurangan risiko rawat inap dalam kasus Omicron telah meredakan kekhawatiran beberapa investor atas gangguan perjalanan dan mendorong S&P 500 ke rekor tertinggi minggu ini.

"Pasar mulai menyadari bahwa varian Omicron dalam cara yang aneh merupakan kabar baik karena akan terbakar dengan sendirinya lebih cepat karena mudah menular, tetapi cenderung tidak membanjiri rumah sakit," kata Founder and Chief Executive of Infrastructure Capital Management, Jay Hatfield, dilansir dari Reuters, Kamis (30/12/2021). 

Sementara itu, indeks maskapai  turun disebabkan Delta Air Lines dan Alaska Air Group membatalkan ratusan penerbangan lagi pada hari Selasa ketika penghitungan harian infeksi di Amerika Serikat melonjak.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement