JAKARTA - Target produksi migas tahun ini tak bisa dicapai dengan langkah biasa. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan memerlukan langkah yang tidak biasa untuk mencapainya.
"Saya mengajak seluruh insan hulu migas untuk berjuang bersama dalam mengeksekusi rencana kerja yang telah kita susun bersama, sehingga dapat membangun kepercayaan pemangku kepentingan, dan membangun optimisme pengembangan industri hulu migas Indonesia," kata Dwi, Selasa (4/1/2021).
Baca Juga: Tak Disangka! Pengeboran Sumur Minyak Ilegal Capai 10.000 Barel per Hari
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target jangka pendek di subsektor hulu minyak dan gas bumi berupa produksi 703 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas bumi 5.800 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sepanjang 2022.
Dwi Sutjipto mengatakan bahwa industri hulu minyak dan gas bumi masih akan memegang peran strategis dalam pembangunan nasional sejalan dengan tren transisi energi.
Baca Juga: Begini Cara Cegah Karhutla dan Pencurian Minyak di Area Operasi Migas
Menurut dia, sektor migas tidak hanya sebagai sumber energi dan bahan baku industri ataupun sumber penerimaan negara, namun lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan efek berganda dan terus berupaya meningkatkan kapasitas nasional.
Dalam upaya mencapai target produksi jangka pendek itu, SKK Migas berkomitmen akan mengawal pengeboran 900 sumur pengembangan pada tahun ini agar pelaksanaannya bisa berjalan baik dan tidak ada kendala.