JAKARTA - Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk pembiayaan berbagai proyek ditargetkan sebesar Rp29 triliun pada tahun ini.
"Itu hanya untuk membiayai proyek saja, bukan untuk keseluruhan SBSN yang akan kami terbitkan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari Antara, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga:Â Realisasi Belanja Infrastruktur Capai Rp143,29 Triliun di 2021
Sementara untuk SBSN secara keseluruhan, akan ditargetkan penerbitan sebanyak 25 persen sampai 30 persen dari total surat utang negara (SUN) yang akan dikeluarkan pada tahun ini.
Namun, hal tersebut tentunya akan sembari melihat fleksibilitas dan kondisi pasar nantinya.
Baca Juga:Â Kaleidoskop 2021: Daftar Infrastruktur yang Terbangun Sepanjang 2021
Menurut Sri Mulyani, SBSN sangat penting sebagai instrumen dalam membangun Indonesia baik melalui kampus, infrastruktur, atau berbagai proyek strategis nasional.
Dengan demikian, pembangunan Indonesia tak hanya bisa dilakukan melalui instrumen belanja kementerian/lembaga secara langsung, maupun skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) saja.
"Bahkan SBSN digunakan sebagai instrumen APBN untuk membiayai Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang kampusnya sangat megah dan baru saja dibangun ini," ucap dia.