JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia saat ini diketahui memiliki utang sebesar Rp6.000 triliun. Dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan utang tersebut.
"Sering yang masyarakat denger utang negara sudah Rp6.000 triliun," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Dan berikut fakta menarik utang ri rp6.000 triliun, dinikmati untuk bansos hingga gaji PNS yang dirangkum Okezone, Sabtu (8/1/2022).
1. Dinikmati Masyarakat hingga Gaji PNS
Sri Mulyani mengungkapkan, dalam penyusunan APBN, salah satu sumber pembiayaan selain penerimaan negara yang berasal dari pajak, namun juga dari utang. Utang ini lah yang dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat seperti bansos hingga gaji PNS.
Baca Juga:Â Sri Mulyani: Negara Kaya Aja Ngutang, Kita Harus Siap untuk Utang
2. Neraca Seluruhnya
"Tapi mereka enggak melihat neraca seluruhnya ada pendapatan dan belanja negara yang bisa dinikmati masyarakat kayak bansos, belanja pegawai seperti gaji pegawai ASN pusat dan daerah serta tunjangan," kata Sri Mulyani
"Kita juga pernah menaikkan anggaran Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Diterima masyarakat oleh Polri, ASN serta TNI. Itu operasi negara dan dibiayai pajak oleh penerimaan cukai dan utang dan sebagian menjadi aset dan masuk menjadi neraca," tambahnya.
3. Dikelola untuk Pertumbuhan Ekonomi
Utang Pemerintah digunakan untuk pembiayaan secara umum (general financing) dan untuk membiayai kegiatan/proyek tertentu.
Baca Juga:Â Sri Mulyani Hanya Tarik Utang Rp867 Triliun di 2021
Sri Mulyani juga mengatakan, pemerintah bisa membayar pinjaman utang yang diberikan. Untuk itu, realisasi belanja negara juga harus dikelola dengan baik dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif.