Pergerakan bursa saham AS cukup membingungkan minggu ini.
Pasalnya, setelah pada awal tahun 2022 Wall Street menembus rekor baru, tapi kondisi tiba-tiba berubah pada Rabu setelah risalah dari pertemuan Desember Fed mengisyaratkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Sementara itu, kenaikan data pekerjaan AS sebesar 199.000 pekerjaan bulan lalu sebagai dampak dari pandemi yang kembali bangkit di bawah perkiraan para ekonomi yang sebelumnya 400.000.
Tingkat pengangguran turun menjadi 3,9%, menggarisbawahi mendekati full-employment.
"Penyesuaian musiman, survei yang berbeda, dan lingkungan ekonomi yang bergejolak membuat laporan ini berantakan," tulis Barry Gilbert, ahli strategi di LPL Financial di Boston, dalam sebuah catatan.
(Dani Jumadil Akhir)