JAKARTA – Pertamina mencatat pengerjaan proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur telah mencapai 46,92% pada akhir Desember 2021. Proyek pengembangan kilang ini ditargetkan selesai pada 2024.
"Kami terus mengejar penyelesaian proyek itu untuk dapat meningkatkan kapasitas dan juga peningkatan kualitas pengolahan kilang," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dilansir dari Antara, Minggu (9/1/2021).
Baca Juga: Ketika Presiden Jokowi Bentak Dirut Pertamina Gegara Proyek Kilang
Nicke memastikan bahwa proyek pengembangan kilang minyak Balikpapan dan Lawe-lawe tetap berjalan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Kendala pasti ada seperti pengadaan barang dari luar karena pelabuhan sejumlah negara sempat lockdown akibat pandemi. Namun proyek strategis nasional ini ditargetkan selesai tepat waktu pada November 2024," katanya.
Baca Juga: Sedih Investasi Pertamina Rp168 Triliun Mandek, Jokowi: Dirut Cerita Saya Bentak
Nicke menjelaskan, proyek RDMP ini sangat strategis terhadap upaya peningkatan ketahanan energi nasional. Kapasitas produksi produk BBM dan non-BBM RDMP Balikpapan akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari (MBOPD) dari sebelumnya sebesar 260 MBSD.
Selain itu, RDMP Balikpapan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk BBM menjadi Euro V dan target penyerapan TKDN minimum 30%.
"Kompleksitas kilang juga akan bertambah sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur lebih tinggi," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan capaian proyek RDMP Balikpapan sebesar 46,92% tersebut, melampaui target yang ditetapkan pada 2021 sebesar 45,54%.
Realisasi proyek RDMP Balikpapan meliputi tahap engineering yang mencapai 9,69%, procurement mencapai 25,32%, konstruksi 11,79%, dan commissioning mencapai 0,12%.
Dia mengatakan proyek RDMP Balikpapan hingga akhir 2021 telah memiliki tingkat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30,06% atau senilai Rp8,4 triliun, dari target TKDN hingga sekitar 35%. Partisipasi perusahaan nasional (vendor dan manufaktur) dalam proyek RDMP Balikpapan mencapai 73 vendor dengan 174 paket pengadaan manufaktur lokal.
Proyek ini juga secara langsung sudah mulai berkontribusi terhadap perekonomian karena hingga Desember 2021 telah melibatkan sebanyak 79 kontraktor/subkontraktor dengan 138 paket pengerjaan, dan menyerap sebanyak 10.048 tenaga kerja lokal.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)