JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan subsidi listrik PT PLN (Persero) kepada masyarakat kelas menegah bawah tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Di mana pendanaan akan ditanggung perseroan.
Erick memastikan pihaknya akan melakukan indentifikasi seluruh data penerima subsidi langsung tersebut. Tujuannya, untuk memastikan penerima subsidi listrik adalah warga kelas menengah bawah.
"Kami PLN mendukung, mana yang bisa subsidi langsung kami mendukung tanpa lewat APBN. Mana yang harus dipastikan, mana masyarakat kaya dan masyarakat mampu ya gak perlu disubsidi," ujar Erick, Kamis (201/1/2022).
Baca Juga:Â Erick Thohir Sebut NFT Hal Positif: Generasi Muda Jadi Kreator
Pendanaan subsidi listrik di luar APBN itu didorong oleh defisit anggaran negara karena pandemi Covid-19. Pemerintah saat ini masih membutuhkan pembiayaan lebih untuk menangani dampak krisis kesehatan yang berkepanjangan.
Di lain sisi, Erick mengakui ada mafia listrik dalam program subsidi yang digelontorkan pemerintah melalui PLN . Perkaranya, data yang penerima subsidi selama ini masih abu-abu alis tidak valid.
Data penerima subsidi yang tidak valid, kata Erick, justru dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk meraup keuntungan pribadi. Karena itu, pihaknya akan melakukam pemetaan ulang untuk mengidentifikasi data riil masyarakat yang seyogyanya menerima subsidi listrik tersebut.
Baca Juga:Â Dituntut Sang Ayah Jadi Orang Kaya, Erick Thohir: Saya Masih SMP Tentu Bingung
"Memang tujuannya ke sana (subsisi) dan karena itu dengan digitalisasi akan membuka grey area atau keabu-abuan yang selama ini justru dimanfaatkan oleh banyak pihak, mafia-mafia yang lihat ini justru menjadi opportunity atau kesempatan untuk bagaimana menjadi istilahnya pengambilan keuntungan sepihak," kata dia.