JAKARTA – Indeks dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara investor menantikan pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kenaikan suku bunga.
Ekspektasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya, telah mendorong kenaikan imbal hasil dan dolar awal pekan ini, dan indeks dolar AS ditetapkan untuk persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Lesu Tertekan Data Ekonomi
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah karena penurunan pasar saham mencerminkan selera risiko yang buruk, sementara kekhawatiran tentang potensi konflik di Ukraina mendorong permintaan untuk mata utang safe haven.
Pasar memperkirakan sebanyak empat kenaikan suku bunga tahun ini, mulai dari Maret dan memperkirakan Fed mulai memangkas neraca 8 triliun dolar AS-plus dalam beberapa bulan. Pertemuan Fed minggu depan bisa menjelaskan seberapa cepat itu akan diperketat.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Menguat Tekan Mata Uang Yen
"Semuanya akan agak tenang" sampai Fed merilis pernyataannya pada Rabu (26/1/2022) setelah pertemuan dua hari, kata Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto.
"Masuk akal dolar agak diredam hari ini karena kurangnya dorongan nyata dari data."