Pedagang minyak goreng lainnya Nur Hasanah mengungkapkan, bila sejak kebijakan satu harga Rp14.000 per liternya ditetapkan pemerintah. Dirinya tidak pernah menerima sosialisasi langsung dari pemerintah.
"Belum ada sosialisasi, cuma saya dengarnya dari media sosial. Kalau di saya jualnya belum bisa Rp14.000 per liternya. Tetapi kalau stoknya memang nggak ada kendala, hanya harganya," paparnya.
Guna menyiasati harga yang belum turun, kedua pedagang minyak goreng ini tak membeli minyak goreng dalam jumlah banyak. Biasanya sekali kulakan membeli tiga karton kardus, saat ini hanya sedikit kemasan yang dibelinya.
"Kulakannya sekarang hanya satu karton saja. Nggak berani banyak - banyak, takut kalau nggak laku, karena harganya juga mahal," tutur Avi.
(Feby Novalius)