JAKARTA - Minyak goreng menjadi polemik karena selain harga, stok di pasar tidak ada. Emak-emak pun bingung minyak goreng yang katanya murah justru langka.
Kebingungan ini juga dialami produsen minyak goreng. Regional Sales Manager Apical, Yosua Kurniawan mengungkapkan, perusahaan sudah memproduksi minyak goreng sesuai dengan kebutuhan. Namun realita di lapangan, stok minyak goreng selalu habis sehingga masyarakat sulit mendapatkan.
Baca Juga: Dugaan Kartel Minyak Goreng, KPPU Panggil 4 Perusahaan Besar
"Hari ini kita distribusi 30 ton hanya di satu titik (di Pasar Kramat Jati) sedangkan kita ada enam pabrik, yakni di Jakarta, di Sumatra ada 2, Kalimantan 2, dan ada di Dumai. Nah ini di jakarta 30 ton. Angka tiap pabrik beda-beda," ungkap Yosua kepada MNC Portal Indonesia di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Terkait penimbunan minyak goreng oleh distributor, Yosua manampik hal tersebut. Bahkan dirinya bingung kenapa setiap sales mendatangi ritel, stok selalu habis.
Baca Juga: Buruan! Ada 5.000 Liter Minyak Goreng Murah di Pasar Kramat Jati
Maka dari itu, untuk menghindari adanya penimbunan oleh oknum tak bertanggung jawab, Yosua bilang, distrubusi dilakukan langsung ke masyarakat seperti operasi pasar.
"Itu kita sudah cek juga, kita bahkan sudah datangi itu kosong. Makanya kita bingung, itu barang kemana. Makanya kita ke masyarakat aja dari produsen tanpa perantara biar masyarakat juga dapat minyak," terangnya.