"Susah banget barangnya (minyak goreng). Di agen-agen langganan saya udah nggak ada minyak. Nggak tahu deh itu barangnya ke mana. Dateng ke agen satu kosong, pergi lagi ke agen berikutnya kosong juga. Gitu terus sampai ke beberapa agen lain," ungkap Rori.
"Puyeng, harga murah tapi minyaknya malah nggak ada," tambahnya.
Rori mengatakan, sales distributor pun datang ke warungnya jarang-jarang.
Padahal sebelum minyak goreng langka, dua minggu sekali sales datang.
"Salesnya juga jarang datengnya. Ya karena itu, barangnya nggak ada. Sekalinya ada dibatasin, mau gimana lagi," keluhnya.
(Dani Jumadil Akhir)