Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Kunjung Selesai

Azhfar Muhammad , Jurnalis-Selasa, 08 Februari 2022 |08:57 WIB
3 Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Kunjung Selesai
Kendala Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Okezone.com/KCIC)
A
A
A

JAKARTA — Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hadapi sejumlah kendala dalam melakukan pembangunannya. Hal ini yang membuat proyek kereta cepat pertama Indonesia belum rampung sampai saat ini.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ketiga kendala yang menjadi masalah perusahaan dalam proyek pembangunannya antara lain pendanaan, pandemi Covid-19 dan teknis konstruksi.

Baca Juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp150 Ribu-Rp350 Ribu, Balik Modal 40 Tahun!

“PMN kepada PT KAI digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menutup kekurangon setoran modal RUN Indonesia. Segi pendanaan, dengan adanya Covid-19, BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh,” kata Dwiyana, Selasa (8/2/2022).

Akhirnya diputuskan oleh pemerintah ada PMN kepada KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor.

Baca Juga: Nilai Proyek Investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp84,3 Triliun dengan Masa Konsesi 50 Tahun

“PT KAI sebagci Leading Sponsor menggantikan WIKA Penggunaan setoren modal dari PT KAl akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, Penggantian Investasi PLN, Investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, Pembayaran progres pekerjaan kepada Kontraktor KonsultanSupervisi, Asuransi, Pajak dan Material Offshore penting,” paparnya.

Sementara itu, pandemi Covid-19 sehingga setiap pekerja yang terkonfirmasi positif, akan juga berdampak terhodap minimal 3-5 pekerja yang perlu melakukan is asi karantina mandiri.

“Isu pandemi Covid-19 di proyek Kereta Cepat reletif menjadi lebih terkendali dan sudah tidak ada pena mbahan kasus kemboli sejak bulan Agustus 2021 hingga sekarang,” tambahnya.

Terakhir, kendala yang masih menjadi catatan adalah masalah kondisi geologi & clayshale: di tunnel 2,

Penyelesion eskavasi Tunnel 2 yang awalnya akhir Agustus 2021 menjadi April 2022 dan mempengarhi tahapan pekerjaan berikutnya yang mencakup ErectionGirder, Preloading dan Track Laying Subsystem.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement