JAKARTA - Presiden Joko Widodo mencatat beberapa indikator ekonomi Indonesia sudah membaik. Seperti Purchasing Managers' Index Indonesia berada di zona ekspansi yang mencatatkan angka 53,7.
Angka tersebut naik tipis jika dibandingkan pada bulan Desember tahun 2021 yang berada di angka 53,5. Jokowi mengatakan angka PMI pada bulan Januari 2022 itu lebih tinggi dari PMI ASEAN yang berada di angka 52,7.
"Pada Januari 2022 berada pada level 53,7 berada di zona ekspansi, dan lebih tinggi dari ASEAN di level 52,7," ujar Jokowi dalam sambutanya pada Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:Â Presiden Jokowi Ungkap Tantangan Ekonomi Selain Covid-19
Jika mengutip data PMI IHS Markit, maka angka tersebut menjadi tingkat pemulihan terkuat sejak November 2021 yang disampingi perbaikan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama lima bulan berturut-turut.
Kondisi permintaah secara umum menguat, hal tersebut disebabkan karena kenaikan penjualan asing yang mendukung peningkatan lebih tajam pada output manufaktur. Hal itu yang mendorong kenaikan aktivitas pembelian.
Selain iut kenaikan perimintaan barang buatan Indonesia pada bulan lallul menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan kebelakang, dengan pesanan ekspor yang mencatatkan angka yang tinggi juga.
Baca Juga:Â Presiden Jokowi ke Investor: Tahun 2022 Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi
Indikator pemulihan ekonomi lain disebutkan Jokowi juga terlihat dari realisasi Investasi juga bertumbuh semakin baik. Misalnya pada tahun 2021 realisasi investasi mencapai Rp901 triliun rupiah.
Angka tersebut naik tipis dari target yang ditetapkan pada tahun 2021 yaitu di angka Rp900 triliun.
"Realisasi investasi tumbuh 9% year on year," sambung Jokowi.