Ditambah harus ada data sebagai proses pengambilan keputusan, yang di dalamnya berisi perhitungan kebutuhan kedelai.
“Sehingga kita seharusnya sudah bisa menentukan apakah kekurangan itu kita penuhi sendiri, atau kita impor (atau kombinasi keduanya). Hal ini penting, untuk menghindari kekisruhan yang terjadi setiap tahun, terutama lagi menjelang hari-hari besar keagamaan,” jelasnya.
BACA JUGA:Efek Harga Kedelai Mahal, Pedagang Gorengan Teriak Tempe Langka
Dia juga menyinggung soal cadangan pangan kedelai untuk mengantisipasi kenaikan harga.
“Kedelai sudah menjadi bahan pangan pokok masyarakat Indonesia, sehingga peran dan intervensi pemerintah sangat diperlukan. Cadangan pangan (kedelai) dapat digunakan dalam bentuk operasi pasar ketika pasokan tidak tersedia,” sarannya.
Dia pun memberi saran soal pengganti kedelai yang bisa dimanfaatkan untuk sementara waktu.
Berbagai jenis pengganti kedelai itu seperti biji legum, kacang edamame, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai hitam, kacang koro dan biji lamtoro yang potensinya belum dioptimalkan.