JAKARTA - Pemerintah bakal mengatur harga acuan tahu tempe. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan harga acuan tahu dan tempe diharapkan bisa menjaga kestabilan harga di pasaran menyusul kenaikan harga kedelai impor.
"Apa yang kami kerjakan, kami menjembatani antara pengrajin dan penjual tempe di pasar dengan menentukan harga acuan daripada tahu dan tempe. Ini akan segara kami keluarkan," kata Lutfi, Rabu (23/2/2022).
Menurut Lutfi, harga kedelai saat ini memang tinggi. Namun demikian, sebetulnya masih lebih rendah jika dibandingkan harga pada Mei 2021.
"Sekarang ini harganya USD15,86 segatangnya atau setara dengan Rp11.500 sampai di pengrajin, jadi harganya memang tinggi tapi waktu itu sempat lebih mahal, sempat Rp12.000 pada saat itu," kata dia.
Mendag menyadari bahwa tingginya harga kedelai telah memicu pengrajin tahu dan tempe melakukan aksi mogok berproduksi. Namun menurutnya tidak semua pengrajin mengikuti aksi itu.
"Mereka masih ramai tidak semuanya setuju (aksi mogok). Jadi antara satu asosiasi di satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News