JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) resmi melantai di bursa efek. Kinerja perseroan ke depan diprediksi terus bertumbuh seiring berkembangnya portofolio proyek dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), yang terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KRL dan BRT.
Direktur Utama Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman mengatakan, ADCP hingga kini konsisten mengembangkan proyek properti yang tidak hanya terkoneksi dengan LRT Jabodebek, juga stasiun KRL dan BRT. Terdapat 12 proyek yang sudah berjalan, delapan di antaranya terkoneksi dengan stasiun LRT Jabodebek tahap I.
Baca Juga:Â Anak Usaha Adhi Karya Mau IPO, Intip Prospek Saham Properti
Dari 12 proyek yang dimiliki perusahaan, diantaranya telah selesai dibangun dan sudah dipasarkan bahkan sold out seperti tower Accordion LRT City Jatibening, tower Sapphire Cisauk Point – Member of LRT City, dan Cluster Bhumi Anvaya Adhi City Sentul. Adapun tahun ini perusahaan juga akan melakukan serah terima tower Sapphire Cisauk Point – Member of LRT City, tower Bandoneon – LRT City Jatibening, tower Azure – LRT City Ciracas, Cluster Bhumi Svarga Adhi City Sentul.
“Dukungan kuat dari induk usaha kami, Adhi Karya, perusahaan BUMN terpercaya, turut memperkokoh bisnis ADCP. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis dengan identitas utama kami, yakni properti berbasis Transit Oriented Development atau TOD, yakni konsep hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik dan area komersial pendukung mobilitas dan gaya hidup masyarakat," ujarnya, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga:Â Bakal IPO, Sepeda United (BIKE) Incar Dana Segar Rp54,9 Miliar
Melalui IPO ini, lanjut Rizkan, ke depannya perusahaan akan mengembangkan proyek eksisting yang berada di Kawasan Bogor yaitu Proyek Adhi City Sentul. Perusahaan juga akan melakukan pengembangan lahan baru di Kawasan Bekasi yaitu akuisisi lahan baru seluas 3,6 hektare yang akan menjadi proyek Mixed Use Development, yakni apartemen yang dilengkapi areal komersial di Cikunir, Bekasi.
Sementara itu, sebagai salah satu perusahaan penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ADCP, Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas, Yansen Poaler menambahkan naik turunnya harga saham setelah IPO itu adalah hal yang lumrah dan merupakan dinamisme pasar modal untuk perusahaan yang sudah go publik.
Adhi Commuter Properti sendiri baru saja mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 23 Februari 2022, dan menjadi emiten ke-8 yang tercatat di BEI pada 2022. ADCP menawarkan sebanyak 22,22 miliar saham, atau 10% dari penawaran umum kepada masyarakat di harga Rp130 per saham. Dengan demikian ADCP memperoleh dana Rp288,8 miliar.
Diawal perdagangan perdananya di lantai bursa, harga saham ADCP bergerak naik fluktuatif lebih dari 30% dan sempat menyentuh ke level Rp174 per saham.