Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Goreng Dijual Mahal, Ini Alasan Pedagang

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |18:46 WIB
Harga Minyak Goreng Dijual Mahal, Ini Alasan Pedagang
Minyak Goreng (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 yang mengatur batas Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng belum berdampak luas di pasar tradisional.

Seperti diketahui melalui Permendag tersebut diatuh bahwa HET untuk minyak goreng curah tertinggi adalah Rp11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp14.500, sedangkan minyak goreng kemasan premium paling tinggi Rp14.500 perliternya.

Salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Pondok Gede bernama Soleh mengatakan sampai saat ini masih berat untuk menjual harga minyak dengan mematuhi aturan pemerintah. Sebab menurutnya aturan tersebut hanya berakhir pada retorika tapi tidak sama dengan faktanya.

"Untuk minyak curah hanya masih di kisaran Rp15 ribu sampai 16 ribu, saya ada alasan tersendiri, karena pembelanjaan saya saja modal masih diatas Rp13 ribu, kalau mau ngikutin harga yang ditetapkan, kita mau dapat apa?," ujar Soleh kepada MNC Portal, Rabu (2/3/2022).

Soleh mengatakan bahkan harga modalnya saja untuk berbelanja minyak goreng curah masih diatas Haga tertinggi yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14 ribu per kilo. Itupun belum dipotong dengan belanja plastik sebagai wadah untuk menjual, karet, hingga membayar pegawai.

"Kalau menjual segitu (harga pemerintah) ya tidak dapat, paling menjual Rp15 sampai Rp16 ribu, jadi normal kalau mengambil selsih Rp1.200, karena ada modal lain," sambung Soleh.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, Soleh mengatakan saat ini menjual dengan harga sekitar Rp15 ribuan. Lagi-lagi menurut Soleh harga yang diberikan dari pemerintah tidak cocok dengan hitung-hitungan para pedagang di pasar.

Disamping itu Soleh mengaku saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan pun masih sangat terbatas, bahkan belanjanya pun dibatasi jumlahnya. Artinya kelangkaan minyak goreng hingga saat ini masih terjadi meskipun pemerintah sudah mengeluarkan 2 kebijakan sepanjang tahun 2022.

 "Kalau kita ngikutin harga pemerintah ya kita tidak dapat apa-apa, kita mengambil selisih juga tidak tinggi," kata Soleh.

Soleh mengaku saat ini dirinya mengambil minyak goreng kemasan di Harga Rp14.000. Hanya selisih Rp500 dari HET yang ditetapkan oleh kemendag. Hal tersebut yang menurut Soleh masih cukup berat untuk mengikuti harga pemerintah.

"Sekarang saya beli di harga Rp14.000, itupun barangnya tidak ada, Rp500 rupiah pun sebenernya tidak untung, bahkan tekor, belum plastiknya, bayar karyawan, kita pedagang kan mengkalkulasi," tutur Soleh.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement