Dirinya menyebut pensil, kertas, pulpen, bangku, kursi, hingga laptop juga masih impor. Jokowi mengaku heran dengan fenomena itu.
"Tadi pagi saya cek baru Rp 2 triliun. Ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalam kementerian. Urusan beli pensil, kertas, bangku, masak mau impor kita, laptop juga mau impor kita? kita sudah bisa bikin semuanya itu. Sudahlah jangan diterus-teruskan," tegas Jokowi.
(fbn)