JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi lonjakan harga pangan yang sekiranya bisa makin memuncak. Terlebih menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
Pertama, pada bahan baku tahu tempe yakni kedelai. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan, harga kedelai di dalam negeri yang tinggi karena mengikuti harga di tingkat global yang fluktuatif.
Maka dari itu, bentuk mitigasi Kemendag yaitu menugaskan Bulog untuk menjalankan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tempe tahu.
"Penggantian selisih harganya sebesar Rp1.000 per kilogram yang bersumber dari anggaran cadangan stabilisasi harga pangan," kata Oke saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (30/3/2022).
Selanjutnya pada gula pasir, dari catatan Kemendag harganya naik Rp 14.500 per kg. Adapun penyebabnya karena ada kenaikan harga raw sugar impor hingga mencapai Rp10.436 per kilogram.
Agar ketersediaan di dalam negeri tercukupi dan harganya tidak semakin melonjak, Oke bilang, Kemendag telah mendorong percepatan distribusi gula eks impor dan relaksasi harga acuan gula di tingkat eceran menjadi Rp 13.500 per kilogram.
Saat umat muslim merayakan puasa, komoditas daging sapi tak lepas dari sasaran. Permintaan dipastikan akan meningkat. Guna memastikan ketersediaannya aman, Kemendag telah menugaskan Bulog untuk impor 100.000 ton daging kerbau beku dari India serta meminta PT Berdikari untuk memasok 20.000 ton daging sapi beku.
Follow Berita Okezone di Google News