JAKARTA – Jumlah uang beredar pada Lebaran tahun ini diprediksi mencapai Rp250 triliun. Angka ini naik lebih dari 60% dibandingkan tahun lalu.
"Terlebih ada pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira di Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Bhima menuturkan kalangan menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi dinilai sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran. "Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito, harapannya sudah mulai dibelanjakan," katanya.
Dengan pelonggaran mobilitas masyarakat untuk mudik, permintaan di berbagai sektor diperkirakan juga akan meningkat. Permintaan yang meningkat itu mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga jasa telekomunikasi.
Sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya dengan tingkat okupansi hotel di kisaran 70% hingga 80%.
"Selain itu, tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata akan terdorong dengan momen mudik," ujarnya.
Bhima mengemukakan indikasi dampak Lebaran sendiri sudah dirasakan dengan adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan.