Selain infrastruktur tengah dibangun, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur di antaranya penanganan jaringan jalan tol maupun non tol untuk mempermudah wisatawan menuju kawasan pariwisata Borobudur, seperti pekerjaan preservasi Jalan Keprekan – Muntilan – Salam (Batas DIY) sepanjang 12,27 km dan perbaikan jembatan sepanjang 499,6 meter.
Kementerian PUPR juga membangun jaringan perpipaan untuk mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Borobudur dengan kapasitas 30 liter/detik dan 300 Sambungan Rumah (SR), pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di 12 Desa yang dilaksanakan melalui program padat karya serta penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan seluas 12,5 hektare untuk pengelolaan persampahan skala regional.
Selain itu juga menyelesaikan pembangunan 4 gerbang sebagai penanda fisik pada titik strategis jalur masuk ke Kawasan Budaya Borobudur, yakni Gerbang Blondo sebagai pintu masuk dari arah Semarang, Gerbang Palbapang dari arah Yogyakarta, Gerbang Kembanglimus dari arah Purworejo, dan Gerbang Klangon dari arah Kulon Progo.
Terkait bidang perumahan, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 382 unit pondok wisata (homestay) dan fungsi usaha lainnya serta 439 unit rumah swadaya tanpa fungsi usaha. Konsep pengembangan pondok wisata tersebut berupa rumah mengelompok (kluster) yang dilengkapi jalan setapak antar rumah/jalan lingkungan yang menghubungkan satu rumah dengan yang lain, penerangan jalan setapak/lingkungan, taman, drainase, jaringan air bersih, tempat pembuangan sampah, dan tempat duduk di taman.
(Feby Novalius)