JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pelaksanaan Program Sejuta Rumah semakin meningkat usai Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kami (Kementerian PUPR) tetap optimis Program Sejuta Rumah akan semakin membaik dan meningkat usai Idul Fitri tahun ini," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dikutip dari Antara, Senin (2/5/2022).
Menurut dia, dengan semakin meningkatnya kebutuhan rumah layak huni serta adanya kebijakan pemerintah untuk mendorong perekonomian di berbagai sektor industri diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti di Indonesia.Â
Baca Juga:Â Ingat! Kontraktor Harus Bangun Sejuta Rumah dengan Produk Lokal
Sikap optimis terhadap program Sejuta Rumah, dikarenakan rumah masih menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang mau tidak mau harus dipenuhi.
Oleh karena itu, Dirjen Perumahan mengemukakan bahwa pemerintah melalui Kementerian PUPR terus berupaya memenuhi kebutuhan rumah masyarakat dengan bersinergi dengan para pemangku kepentingan bidang perumahan melalui Program Sejuta Rumah.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, di masa mudik lebaran tahun ini diharapkan masyarakat bisa memahami arti penting rumah yang layak huni. Para pemudik yang kembali ke kampung halaman diharapkan bisa menikmati hrti raya bersama keluarga di rumah yang layak sehingga nyaman saat bersilaturahmi.
Baca Juga:Â Menteri Basuki: Program Sejuta Rumah 2021 Capai 1,1 Juta Unit
"Rumah memiliki arti penting apalagi di hari raya Idul Fitri ini setiap orang bersilaturahmi di rumahnya bersama keluarga. Rumah yang layak huni sangat diperlukan oleh setiap keluarga Indonesia karena semua berawal dari rumah," katanya.
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mencatat capaian Program Sejuta Rumah (PSR) per tanggal 31 Maret 2022 sudah mencapai 159.372 unit atau 15,9%.
Capaian pembangunan rumah tersebut berasal dari rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 117.532 unit dan rumah untuk non MBR 41.840 unit.
Pembangunan rumah untuk MBR dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 2.169 unit, Kementerian lain 24 unit, Pemerintah Daerah 297 unit, Pengembang 58.184 unit, CSR Perumahan 10 unit dan masyarakat 56.848 unit.