JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara dengan para pemimpin dari negara-negara maju Group of Seven atau G7 pada minggu ini. Hal itu dilakukan Biden untuk selamatkan ekonomi global, juga memberikan potensi sanksi tambahan terhadap Rusia atas perang berlanjut dan semakin intensif di Ukraina.
“Kami selalu terbuka untuk sanksi tambahan," ujar Biden ketika ditanya tentang rencana AS setelah Uni Eropa mengusulkan sanksi terberatnya terhadap Rusia, termasuk embargo minyak bertahap.
“Saya akan berbicara dengan anggota G7 minggu ini tentang apa yang akan kami lakukan atau tidak lakukan,” tambah Biden.
Baca Juga:Â Uni Eropa Akui Sanksi Rusia Tidak Berhasil, Siapkan Rencana Baru
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, AS terus berdiskusi dengan mitranya tentang sanksi lebih lanjut dan dapat mengambil "tindakan tambahan" untuk menekan Moskow.
Pada konferensi Wall Street Journal, Yellen tidak akan meninjau tindakan spesifik apa pun yang sedang dipertimbangkan, tetapi menekankan bahwa tindakan lebih lanjut mungkin dilakukan jika Rusia melanjutkan perang ini melawan Ukraina.
Gedung Putih menolak mengatakan kapan Biden akan berbicara dengan para pemimpin negara-negara G7 lainnya – Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia.
Baca Juga:Â Protes Perang di Ukraina, Biden Larang Semua Kapal Rusia di Pelabuhan AS
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga menolak menyebutkan nama oligarki potensial yang dapat ditambahkan ke daftar sanksi AS, tetapi mengatakan Amerika Serikat terus meninjau opsinya.
"Saya akan mengatakan, tidak ada yang aman dari sanksi kami," katanya.
Rusia telah mengintensifkan serangannya di Ukraina timur, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Rabu, hampir 10 minggu memasuki perang yang telah menewaskan ribuan orang, mencabut jutaan dan meratakan kota-kota Ukraina.
Rusia, yang menyebut tindakannya sebagai “operasi militer khusus”, juga meningkatkan serangan terhadap sasaran di Ukraina barat, dengan mengatakan itu mengganggu pengiriman senjata Barat, dan sekutu dekat Rusia Belarus mengumumkan latihan militer skala besar.