JAKARTA - Momen Lebaran 2022 menjadi awal kebangkitan pelaku UMKM. Pasalnya, selama dilanda pandemi Covid-19 sejak 2020, pemerintah membatasi kegiatan masyarakat sehingga daya beli masyarakat menurun.
Ketua Komite Tetap UKM dan Koperasi Kadin Indonesia, Sharmila Yahya pun optimistis kebangkitan para pelaku UMKM ini akan terus berlanjut selama lima tahun ke depan.
Baca Juga:Â 4 Fakta BLT UMKM Rp600.000 Cair untuk 12 Juta Pelaku Usaha
"Selama dua tahun belakangan UMKM kita dalam rangka recovery ekonomi. Ada yang bertahan, ada juga yang gulung tikar. Tapi sekarang sedang mencoba start kembali dari kuartal pertama 2022. Saya melihat ada kebangkitan tiga sampai lima tahun ke depan," ujar Yahya dalam diskusi di IDX Channel, dikutip Sabtu (7/5/2022).
Lanjut dia mengatakan, selama tiga hingga lima tahun ke depan akan ada perubahan bisnis yang menarik setelah pandemi Covid-19. Hal itu di dasarkan karena selama pandemi, pelaku UMKM merombak perilaku bisnisnya. Mulai dari sistem berjualan, manajemennya, maupun produknya.
Baca Juga:Â Potensi Rp63.000 Triliun, Menteri Teten Sebut Produk Wellness di Bali Bisa Bersaing
Di samping itu, Yahya mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah yang mewajibkan para pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya menjadi booster peningkatan daya beli masyarakat.
"Pemerintah kan waktu itu meminta kepada seluruh pengusaha untuk memberikan THR. Nah THR ini jadi booster untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Karena tanpa ini tidak bisa merubah perilaku masyarakat untuk berkonsumsi," jelasnya.
(fbn)