Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

MNC Investama (BHIT) Kantongi Pendapatan Bersih Rp4,10 Triliun di Kuartal I-2022

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Rabu, 01 Juni 2022 |12:36 WIB
MNC Investama (BHIT) Kantongi Pendapatan Bersih Rp4,10 Triliun di Kuartal I-2022
MNC Investama kantongi pendapatan bersih Rp4,10 triliun. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan entitas anak membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp4,10 triliun pada kuartal I-2022.

Realisasi tersebut tumbuh 3,82% dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp3,95 triliun.

Kontribusi terbesar pendapatan datang dari segmen media sebesar Rp3,26 triliun, terdiri dari pendapatan iklan non digital Rp1,40 triliun, dan digital Rp648,70 miliar.

Adapun segmen tv berbayar dan broadband menyumbang pemasukan Rp689,01 miliar, ditambah konten Rp523,96 miliar.

 BACA JUGA:IHSG Bakal Bergerak di 6.944-7.071, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Segmentasi lembaga keuangan, pembiayaan, efek, dan asuransi meraup total pemasukan Rp691,51 miliar, disusul lainnya Rp147,74 miliar. Demikian laporan keuangan interim PT MNC Investama Tbk (BHIT) di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (1/6/2022).

Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban langsung BHIT bertambah menjadi Rp2,01 triliun. Namun, laba bruto perseroan masih lebih tinggi 5,47% mencapai Rp2,08 triliun.

Setelah perhitungan beban umum, administrasi, keuangan, dan lainnya, maka BHIT membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp119,86 miliar di kuartal I-2022.

Capaian itu meningkat cukup signifikan dari rugi bersih yang dicapai pada periode sama tahun 2021 sebesar Rp58,95 miliar.

Alhasil, perseroan mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp1,43, dari sebelumnya rugi Rp0,83.

Hingga 31 Maret 2022, BHIT memiliki total aset sebanyak Rp64,34 triliun, atau lebih rendah 0,87% dibandingkan posisi aset akhir 2021 sebesar Rp64,90 triliun.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mampu memangkas kewajiban utang atau liabilitas sebesar 4,14% menjadi Rp25,31 triliun, dibandingkan posisi utang akhir 2021 sebanyak Rp26,41 triliun. Demikian juga ekuitas perseroan mampu tumbuh menjadi Rp39,02 triliun.

Posisi kas dan setara kas BHIT akhir periode mencapai Rp2,60 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,70 triliun.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement