JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan gas agar target produksi 12 BSCFD di 2030 dapat tercapai. Berdasarkan data potensi, gas bumi Indonesia sangat menjanjikan dan sangat layak menjadi energi transisi menuju energi terbarukan.
Namun disayangkan, pemanfaatan gas domestik belum dimaksimalkan sepenuhnya.
Baca Juga:Â Cek Kecukupan Gas Bumi Untuk Industri, BPH Migas Kunjungi Lapangan Gas TGI Batam
“Berdasarkan potensi migas yang ada, sangat tepat dan layak apabila gas dikatakan sebagai energi transisi menuju energi terbarukan. Saat ini, pemanfaatan gas untuk dalam negeri mencapai 62%,” ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, dikutip Rabu (1/6/2022).
Pemanfaatan gas domestik sebesar 62% tersebut, terutama digunakan untuk sektor industri, pabrik pupuk dan kelistrikan. Kondisi ini, berbanding terbalik dengan beberapa tahun silam di mana produksi gas sebagian besar diekspor.
Baca Juga:Â Transisi Energi, RI Optimalkan Gas Bumi
Lebih lanjut Tutuka menyampaikan, potensi gas Indonesia yang diharapkan cukup besar adalah Blok Andaman I, II dan III. Sebagai informasi, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil (A Harbour Energy Company) melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada 10 Mei 2022. Sumur eksplorasi lepas pantai tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.
Follow Berita Okezone di Google News