Selama ini, dia sendiri mendapat suplai minyak goreng curah dari PT Indomarco Adi Prima sebanyak 10 jirigen setiap harinya atau rata-rata 180 liter. Jumlah itu lantas ia kemas kembali dengan takaran per dua liter. Sementara dari pihak agen minyak goreng curah pengambilan tidak dibatasi, namun dengan harga lebih mahal sebesar Rp15.500 per kilo, dengan dijualnya Rp17.000 per liternya.
"Di pasar sini ambil dua titik, satu titik dikasih 10 jirigen 180 liter dari Indomarco. Sebelum itu ambil di agen minyak harga 15.500 per kilo kita ambil di luar, kita jual Rp17.000 per liternya. Kalau dari agen nggak dibatasi stok di agen kayaknya lancar sampai hari ini. Yang agak susah dari Indomarco," bebernya.
Pihaknya berharap dicabutnya subsidi minyak goreng curah tak mempengaruhi ketersediaan stok yang sulit. Selain itu, dirinya berharap dicabutnya stok tak membuat harga minyak goreng curah naik terlalu tinggi karena akan memberatkan masyarakat.
"Kalau barangnya ada nggak masalah, kalau barangnya nggak ada, tapi harganya mahal itu ya susah. Semoga saja barangnya ada terus dan harganya nggak mahal," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)