Dengan adanya perbaikan perekonomian dan kestabilan sosial politik di Indonesia dan adanya perubahan keadaan dari pandemi COVID-19 menjadi endemi COVID-19 serta ditunjang paket stimulus yang diprakarsai oleh pemerintah pusat yang terus meningkatkan pemulihan ekonomi, lanjut Djonny, perseroan berada pada posisi yang baik dengan momentum pertumbuhan yang solid dan pengendalian biaya yang kuat.
Djonny menyampaikan, peningkatan permintaan akan produk ITIC yang semakin kuat, ditandai dengan naiknya volume penjualan pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sebelumnya, yang mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan.
Menurut Djonny, perseroan tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, dan terus memanfaatkan potensi peluang pasar baru di Sumatera.
"Di masa mendatang, perseroan akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang maksimal. Adanya perubahan gaya hidup pasca pandemi COVID-19 dan kenaikan cukai pada awal tahun 2022 akan memberikan dampak positif dan peluang bagi perseroan," ujar Djonny.
(Dani Jumadil Akhir)