JAKARTA - Harga Batubara Acuan (HBA) naik 17% menjadi USD323,91 per ton dari USD275,64 per ton pada Juni 2022. Hal ini dikarenakan krisis listrik yang menimpa India akibat gelombang hawa panas turut mengerek permintaan batubara Indonesia.
"Pemerintah India telah meningkatkan jumlah impor batu bara dikarenakan ketatnya suplai batubara dari produsen domestik untuk pembangkit listriknya," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Minggu (5/6/2022).
Baca Juga:Â Terus Naik, Harga Batu Tembus di Atas USD400/Ton
Selain dari India, sambung Agung, nilai HBA juga masih dipengaruhi atas kondisi kebutuhan batubara Tiongkok.
"Permintaan mereka juga naik lantaran PLTU di sana mulai menumpuk stok batubara untuk musim gugur. Apalagi adanya kebijakan penghapusan pajak impor batubara di Tiongkok selama 9 bulan ke depan," jelasnya.
Baca Juga:Â Harga Batu Bara Rebound Jadi USD366,1/Ton
Faktor penting lain adalah kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina. Uni Eropa mengeluarkan kebijakan akan menyetop impor batubara dari Rusia efektif mulai bulas Agustus mendatang. "Pembeli dari Eropa mulai aktif mencari pasokan batubara dari Asia," singgung Agung.
Agung menguraikan selama enam bulan terakhir, grafik HBA terus menanjak. Dimulai dari bulan Januari 2022 sebesar US$ 158,50/ton, naik ke US$ 188,38/ton di Februari. Selanjutnya bulan Maret menyentuh angka US$ 203,69/ton, April sebesar US$ 288,40/ton, dan terakhir di bulan Mei lalu berada di level US$ 275,64/ton.
"HBA Juni ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel)," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News