Menurutnya, situasi saat itu mengakibatkan banyak aset banyak berpindah kepada asing. Di mana dulu Bank-Bank semua milik nasional, kesulitan untuk membuka kantor cabang bank di luar negeri sampai hari ini. Dalam waktu sekejab pun asing bisa memiliki kantor cabang bank sampai ke desa bahkan pelosok yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
"Situasi yang tidak timbal balik karena kita tetap tidak bisa membuka satupun kantor cabang untuk operasional di negara-negara mereka, tapi itulah karya yang dibangun oleh institusi internasional kita harus ikut mereka," ujarnya.
Situasi krisis pun baru puluh dalam waktu sekitar 8 tahun. Perusahaan kembali melakukan rekrutmen sekitar 2006-2008.
(Feby Novalius)