JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada periode Mei 2022 kembali mencetak surplus Rp132,2 triliun.
Angka tersebut setara 0,74% dari produk domestik bruto (PDB).
Adapun surplus terjadi karena pendapatan negara tercatat Rp1.070,4 triliun, sementara belanja negara Rp938,2 triliun.
Surplus itu juga berbanding terbalik dengan kondisi periode yang sama 2021 lalu dengan defisit Rp219,2 triliun.
 BACA JUGA:Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 4,8%-5,3% di Kuartal II-2022
"Lagi-lagi ini pembalikan yang luar biasa dari kondisi fiskal kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/6/2022).
Keseimbangan primer juga surplus Rp298,9 triliun.
Berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang defisit sangat besar.
Belanja negara mencapai Rp938,2 triliun (34,6%), terdiri dari belanja Kementerian Lembaga (KL) Rp319,2 triliun (33,7%), belanja non KL Rp334,7 triliun (33,5%) dan transfer ke daerah dan dana desa Rp284,3 triliun (36,9%).
Sementara itu, pendapatan negara hingga Mei 2022 mengalami pertumbuhan hingga 47,3%, lebih tinggi dari posisi akhir bulan sebelumnya yang tumbuh 45,9%.