JAKARTA - Banyak negara bangkrut karena tak mampu membayar utang jatuh temponya. Terbaru adalah Sri Lanka yang tak sanggup membayar utang hingga Rp732 triliun.
Utang negara diambil dengan berbagai alasan, mulai dari meningkatkan pembangunan hinngga memenuhi kebutuhan masyarakat. Negara berutang tentu diperbolehkan, asalkan cadangan keuangan negara cukup.
Hal paling penting lainnya yang mesti diperhatikan setiap negara adalah jangan melakukan tindak korupsi dan jangan salah urus pemerintahan. Jika tidak negara bisa bernasib seperti Sri Lanka.
Baca Juga:Â Utang RI Diprediksi Kembali Naik di 2023, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah
Mengapa Sri Lanka?
Dikarenakan, Sri Lanka saat ini sedang dilanda krisis mengerikan akibat gagal bayar utang dan pemerintahnya salah mengurus negara.
Indonesia harus menjadikan Sri Lanka sebagai pelajaran mengingat utang Indonesia sendiri, sudah mencapai Rp7.040 triliun per April 2022, naik 7,85% dibandingkan tahun lalu.
Adapun negara yang telah bangkrut karena utang. Berikut 4 Negara yang bangkrut akibat utang yang menumpuk dan tidak mampu membayar hingga membuat jatuh dalam krisis yang sangat menderita.
1. Ekuador
Ekuador tidak bisa bayar utang pada 2008 sebesar USD10 miliar atau Rp144 triliun, karena korusi merajalela dalam pemerintahan. Akibatnya terjadi krisis dan inflasi mencapai 60%.
Baca Juga:Â 6 Fakta Utang RI Capai Rp7.040 Triliun, Negara Lain Kondisinya Lebih Gawat
Sudah berulang kali gagal membayar utang. Presiden Ekuador Rafael Correa menyebutkan utang negaranya sebagai bentuk pelanggaran moral dan tak bisa dilegitimasi.
2. Argentina
Dinyatakan bangkrut setelah gagal melunasi utang ke kreditur. Pemerintah Argentina yang mematok USD1 sama dengan 1 peso Argentina dinilai menjadi penyebabnya. Hal itu membuat nilai mata uang Argentina dan dolar Amerika Serikat menjadi tidak akurat.
Negara ini pun harus mengumpulkan seluruh kreditur dan me-restrukturisasi utang yang mencapai USD100 atau sekitar Rp1.440 triliun pada tahun 2005 dan 2010.
3. Zimbabwe
Dan yang terakhir ada Zimbabwe yang bangkrut karena hutang. Zimbabwe terlilit hutang hingga USD4,5 miliar atau diperkirakan setara dengan Rp64,8 triliun pada 2008. Akibat kejadian itu, tingkat pengangguran meningkat hingga 80%.