JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyatakan alokasi subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM), telah diasumsikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) di USD100 per barel.
Dengan asumsi tersebut, kebutuhan atau konsumsi selama tahun 2022 untuk BBM, pemerintah sudah mengalokasikan tambahan subsidi Rp74,9 triliun dan kompensasi Rp324,5 triliun.
"Yang akan dibayarkan tahun ini sejumlah Rp275 triliun. Itu terkait dengan alokasinya, tentu ini sangat dinamis dan fleksibel melihat perkembangan harga di global," ujar Yustinus dalam Webinar SUKSE2S bertajuk Generating Stakeholders Support for Achieving Effectiveness of Fuel and LPG Subsidies di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Dia pun memberikan responnya terkait penggunaan aplikasi MyPertamina dalam rangka penyaluran subsidi BBM.
"Yang dilakukan Pertamina melalui MyPertamina itu agar tidak mengganggu perlindungan untuk kelompok menengah bawah, tetapi membantu untuk agar subsidi tepat sasaran. Makanya app itu lebih ke upaya mendorong ke arah sana, jadi tidak mengurangi hak orang yang membutuhkan, tetapi mengarahkan pada perubahan perilaku yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari pemberian subsidi," jelas Yustinus.
Dia mengatakan, andaikata ternyata harga ICP rata-rata di atas USD100 per barel, maka pihaknya akan melakukan penyesuaian. Dan jika di bawah USD100 per barel, maka dapat melakukan efisiensi.