Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dilanda Krisis! Sri Lanka Berjuang untuk Dapatkan BBM

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Rabu, 29 Juni 2022 |21:43 WIB
Dilanda Krisis! Sri Lanka Berjuang untuk Dapatkan BBM
Sri Langka Kekurangan BBM (Foto: Okezone)
A
A
A

"Segalanya menjadi tak tertahankan bagi orang biasa. Kami ingin pemerintah ini pulang," kata Joseph Stalin, seorang pejabat serikat guru dalam kelompok itu.

Bersumpah untuk melanjutkan protes, ia menambahkan, "Hari ini, sekolah-sekolah ditutup, lembaga-lembaga negara ditutup, semuanya ditutup. Tidak ada bahan bakar, tidak ada yang bisa mendapatkan bahan bakar. Orang-orang menghadapi kesulitan besar," katanya.

Lebih dari 100 staf medis rumah sakit nasional di Kolombo berbaris ke kantor perdana menteri menyerukan pemerintah untuk memastikan pasokan bahan bakar dan obat-obatan baru, termasuk obat-obatan penyelamat, yang telah menipis selama berbulan-bulan.

Inspektur kesehatan masyarakat dan petugas layanan kesehatan lainnya juga mogok pada hari Rabu dan Kamis.

Pulau berpenduduk 22 juta itu hampir kehabisan cadangan devisa yang bisa digunakan untuk mengimpor kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, bensin, dan solar.

Saat rasa krisis tumbuh, banyak orang telah ditahan karena mencoba melarikan diri dari negara itu dengan perahu. Pemerintah juga mencari bantuan ke luar negeri, ke negara-negara dari Timur Tengah hingga Rusia.

Pada hari Selasa, dalam upaya untuk mengamankan bahan bakar, Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekera bertemu dengan menteri negara Qatar untuk urusan energi dan kepala eksekutif Qatar Energy. Dia juga mencari jalur kredit dari dana pengembangan Qatar.

Menteri Sri Lanka lainnya akan melakukan perjalanan ke Rusia pada akhir pekan, untuk mencari kesepakatan energi.

Presiden AS Joe Biden telah menjanjikan USD20 juta untuk memberi makan lebih dari 800.000 anak-anak Sri Lanka dan 27.000 wanita hamil dan ibu menyusui selama 15 bulan ke depan, kata Presiden Gotabaya Rajapaksa di Twitter.

Perusahaan investasi Asia Securities mengatakan kekurangan bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya, cadangan berkurang, dan ruang fiskal yang rendah akan tetap menjadi perhatian utama untuk sisa tahun ini.

Ekonomi bisa berkontraksi sebesar 7,5% menjadi 9,0% pada tahun ini, melampaui perkiraan perusahaan sebelumnya tentang kontraksi sekitar 5,5%, katanya. Ekonomi tumbuh sebesar 3,3% tahun lalu.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement