Share

Polemik Beli Pertalite Harus Daftar Dulu, Bagaimana Nasib yang Punya HP?

Zuhirna Wulan Dilla, Okezone · Kamis 30 Juni 2022 13:21 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 30 320 2621005 polemik-beli-pertalite-harus-daftar-dulu-bagaimana-nasib-yang-punya-hp-zMtOgK77fs.jpg Pertamina. (Foto: Okezone)

JAKARTA - PT Pertamina Tbk mengumumkan soal kebijakan baru pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Di mana pembeli Pertalite dan Solar harus mendaftar dulu di MyPertamina yang berlaku mulai 1 Juli 2022 besok.

Pertamina menyediakan dua cara untuk melakukan pendaftaran, yakni melalui aplikasi MyPertamina atau di situs resmi https://subsiditepat.mypertamina.id/.

 BACA JUGA:Beli Pertalite Harus Daftar Dulu, Bakal Efektif?

Namun, kebijakan ini pun akhirnya menuai pro dan kontra.

Hal itu karena cara Pertamina ini dianggap tidak mementingkan golongan kelas bawah yang tidak punya ponsel pintar.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pun ikut buka suara menanggapi soal cara baru Pertamina ini.

Mereka meminta agar penggunaan aplikasi hanya untuk pendataan, bukan pembelian.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menyebut kalau masyarakat yang tinggal di pedalaman dan jauh dari jangkauan internet bakal kesulitan menerapkan kebijakan ini.

Padahal mereka termasuk pihak yang berhak menerima BBM bersubsidi.

"Kendalanya soal literasi digital, jangkauan jaringan internet, dan apakah semua masyarakat punya smartphone dan paket data internet untuk bisa menggunakan aplikasi itu?" ujarnya dikutip BBC, Kamis (30/6/2022).

Menurutnya, kalau tujuan Pertamina supaya penerima BBM subsidi tepat sasaran dan kuota BBM subsidi tidak jebol, diusulkan agar aplikasi MyPertamina cukup dijadikan alat pendataan, bukan pembelian.

Follow Berita Okezone di Google News

Alasannya, karena yang menjadi akar masalah selama bertahun-tahun adalah penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

Dia mengungkapkan dari Studi Bank Dunia menunjukkan sekitar 72% subsidi BBM di Indonesia tidak tepat sasaran.

Data itu kemudian diperkuat oleh Survei Sosial Ekonomi Nasional pada 2020 yang menemukan 80% konsumsi Pertalite lebih banyak dinikmati masyarakat mampu.

Di mana , penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite per Februari 2022 sudah melebihi kuota yakni sebesar 4,258 juta kilo liter.

Untuk bahan bakar jenis solar, pemakaiannya juga mengalami kenaikan. Per April 2022 sudah melebihi 12% dari kuota yang sudah ditetapkan.

"YLKI mengusulkan aplikasi ini sebagai akses untuk mendaftar saja. Jadi yang penting orang dapat BBM subsidi punya barcode dan ditunjukkan ke petugas SPBU," lanjutnya.

"Dengan barcode nanti petugas cek data pemilik kendaraan di komputernya dengan fisik kendaraan apakah cocok atau tidak. Kalau tidak, ditolak," tambahnya.

Kemudian, untuk pembayaran pun masih bisa pakai uang tunai.

Lalu, Pertamina juga memberikan fasilitas pendaftaran bagi masyarakat yang kurang mampu.

Dia yakin bahwa cara itu lebih masuk akal karena sejalan dengan tujuan utama Pertamina.

"Ini lebih ke soal pendataan penerima BBM subsidi," tegasnya.

Sedangkan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan penggunaan aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM bersubsidi ditujukan agar penyaluran subsidi tepat sasaran.

"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar, sehingga bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," jelasnya,

Dia menerangkan masyarakat yang tidak memiliki aplikasi My Pertamina bisa mendaftar melalui laman https://subsiditepat.mypertamina.id/ untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar.

Pengguna yang sudah mendaftar, nantinya akan mendapatkan notifikasi melalui surat elektronik yang didaftarkan.

"Pengguna terdaftar akan mendapatkan kode QR khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar," ucapnya.

Kalau semua data sudah aman, maka masyarakat bisa membeli BBM subsidi.

Dia pun memastikan sistem pembayaran pun masih boleh menggunakan uang tunai atau cash.

“Jadi untuk pembayaranpun, masih sama dengan transaksi seperti biasa. Masyarakat memiliki banyak opsi, mulai dari pembayaran tunai (uang cash), kartu kredit/debit, ataupun pilihan non tunai lainnya, tidak terbatas hanya menggunakan MyPertamina," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini