Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IPO, Bangun Karya Perkasa (KRYA) Incar Dana Rp42,25 Miliar

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Jum'at, 01 Juli 2022 |16:50 WIB
IPO, Bangun Karya Perkasa (KRYA) Incar Dana Rp42,25 Miliar
KRYA Melantai di Bursa (Foto: Okezone)
A
A
A

Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan kemudian.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Indo Capital Sekuritas.

Saat ini, pemegang saham Bangun Karya saat ini adalah PT Bangun Karya Artha Lestari 61,54%, Hok Gwan (Dharmo Budiono) 21,15%, Brigitta Notoatmodjo 17,31%, dan Pramana Budihardjo 0,003%.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, antara lain sekitar 45,90% untuk pembangunan gudang digital berdasarkan surat penunjukkan pelaksana pembangunan gudang entitas anak yaitu PT Karya Asmon Solusi No. 001/DIR/KASS/VI/2022 tanggal 09 Juni 2022.

Sekitar 54,10% untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.

Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan, antara lain untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.

Adapun perseroan didirikan pada tahun 2007 sebagai perusahaan konstruksi nasional yang berkembang pesat yang bergerak di bidang konstruksi baja dan konstruksi umum, seperti infrastuktur jalan, jembatan, dermaga serta berpengalaman lebih dari 15 tahun. Perseroan berkantor di Surabaya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement