JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa masyarakat masih kesulitan untuk bisa memiliki rumah. Bahkan kata dia, banyak masyarakat yang akhirnya memilih tinggal di rumah mertua atau sewa.
Sri Mulyani mengatakan, persoalan papan Indonesia ada dari supply dan demand side. Supply adalah yang memproduksi dan membangun rumah, demand itu adalah yang membutuhkan rumah.
Baca Juga:Â 200 Ribu Rumah Dapat Fasilitas Kredit Murah, Cek Lokasinya
"Pasar hanya bisa tercipta kalau dua sisi ini bertemu, tapi kalau ada constraint, mereka tidak ketemu, atau bertemu di level equilibrium yang tidak mencerminkan kebutuhan papan," ujar Sri Mulyani.
Itu berarti, lanjutnya, yang membutuhkan rumah apalagi Indonesia demografinya masih relatif muda. Generasi muda akan berumah tangga, membutuhkan rumah tapi tidak bisa afford mendapatkan rumah. Purchasing power generasi muda dibandingkan harga rumahnya lebih tinggi, sehingga mereka akhirnya end-up tinggal di rumah mertua, atau dia nyewa.
Baca Juga:Â 7 Tanda Rumah Sudah Diincar Maling, Awas Jangan Lengah!
"Itu pun kalau mertuanya punya rumah juga, kalau ga punya rumah, itu juga jadi masalah lebih lagi, menggulung per generasi," ungkap Sri.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News