JAKARTA - Mahalnya harga barang di dalam negeri, membuat masyarakat memilih belanja di negara lain. Hal ini terjadi padawarga Kapuas Hulu, yang lokasinya memang jauh dari pusat Ibu Kota Provinsi Kalbar, Pontianak.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menjelaskan, tingginya harga kebutuhan pokok di Kapuas Hulu sebagai akibat dari jauhnya jarak tempuh distribusi barang.
Namun, sampai saat ini tidak menurunkan daya beli masyarakat, karena kenaikan harga masih dalam tahap yang wajar dan cenderung fluktuatif sesuai mekanisme pasar.
"Daya beli masyarakat tidak hanya di pengaruhi oleh harga tetapi juga inflasi dan ketersediaan lapangan pekerjaan," ucap Fransiskus Diaan, Jumat (8/7/22).
Dia menegaskan, inflasi Kapuas Hulu sejauh ini masih terkendali, beberapa produk yang permintaannya besar tetapi stoknya tidak ada di pasaran seperti minyak goreng curah sekarang sudah tersedia dan cukup di pasaran.
Kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang hari raya seperti tepung terigu terpantau kesediaan stoknya cukup di pasaran. Sehingga fluktuasi harga masih dalam tahap yg wajar dan terjangkau oleh masyarakat.
Dengan menurunnya kondisi Covid-19 membuat peluang berusaha kembali terbuka sehingga lapangan pekerjaan kembali tersedia bagi masyarakat.
Pemerintah Daerah terus memantau dan berusaha memenuhi stok ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat sesuai dengan kewenangan yang ada.