Surveyor kargo Malaysia mencatat ada penurunan ekspor pada periode 1 - 10 Juli 2022 di kisaran 15% - 21%, sebagaimana diwartakan Reuters, Rabu (13/7/2022).
Lebih jauh, harga minyak nabati lain juga ikut merosot, seperti minyak kedelai di Bursa Dalian China anjlok 5,3%, dan di Chicago Board of Trade juga koreksi 0,6%.
Harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Sebagai produsen terbesar, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan mencatatkan surplus sebesar USD3,52 miliar pada Juni 2022, yang didorong oleh pencabutan larangan ekspor minyak sawit selama tiga minggu.
Jajak pendapat yang disurvei oleh Reuters mencatat Indonesia diproyeksikan bakal menikmati ledakan ekspor yang didukung oleh kenaikan harga komoditas.
Perkiraan median dari 18 analis memperkirakan ekspor Indonesia tumbuh 30,26% secara tahunan di bulan Juni, naik sedikit dari 27% di bulan Mei.
Sementara impor bulan Juni diprediksi naik 20,10% secara tahunan, dibandingkan dengan kenaikan 30,74% di bulan Mei.
(Zuhirna Wulan Dilla)