"Untuk saat ini hapus DMO sampai stok turun menjadi 3 juta hingga 4 juta ton. Masalah kami sekarang adalah persediaan terlalu tinggi," kata GAPKI kepada Reuters, dikutip Senin (18/7/2022)
Pembebasan pungutan ekspor ini tidak berlaku permanen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pungutan ekspor minyak sawit progresif akan diterapkan mulai 1 September, dengan tarif yang ditetapkan antara USD55 dan USD240 per ton untuk minyak sawit mentah.
Dari dataran negeri Jiran Malaysia, data surveyor kargo menunjukkan ada penurunan ekspor antara 2,7% dan 21% dalam 10 hari pertama pada bulan Juli 2022, dibandingkan dengan ekspor dari bulan Juni.
Analisa CGS-CIMB memperkirakan stok minyak sawit Malaysia akan naik 21,4% setiap bulan menjadi 2 juta ton pada Juli, didukung oleh meningkatnya produksi dan ekspor yang lebih rendah.
(Zuhirna Wulan Dilla)