JAKARTA - Harga cabai merah keriting di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, sepekan setelah Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah masih bertahan tinggi senilai Rp120.000 per kilogram (Kg).
"Sudah satu Minggu pasca Lebaran harga cabai merah keriting tidak bergerak turun masih sama diangka Rp120.000/Kg seperti pada H-3 Idul Adha," kata Dona, salah seorang pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Senin (17/7/2022).
Tingginya harga bumbu dapur itu disebabkan karena pengiriman cabai dari sentra produksi di Jawa sangat terbatas dan juga disebabkan banyak petani di daerah itu mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem.
"Secara otomatis stok cabai di Baturaja juga sangat terbatas sehingga harganya masih mahal. Kalau harga normal paling sekitar Rp50.000/Kg," katanya.
Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang karena berdampak pada daya beli masyarakat yang turun drastis lebih dari 50 persen dari biasanya.
Sejak harga meroket masyarakat hanya membeli dalam jumlah sedikit untuk kebutuhan dapur, bahkan tak jarang cabai yang dijual pedagang tidak laku hingga membusuk.
"Banyak pedagang merugi dan beralih menjual sayur mayur karena sedikit sekali masyarakat membeli cabai. Kalau saya sendiri cabai laku terjual paling 5-10 Kg per hari sejak harga mahal," ujarnya.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News