Selain itu, tambah dia, nilai tukar rupiah ke depan masih akan menghadapi tekanan seiring agresivitas kenaikan suku bunga oleh The Fed. Lalu, risiko resesi global juga dapat menurunkan permintaan ekspor.
"Meskipun Indonesia kemungkinan tidak akan mengalami resesi di tahun ini," ujar Eko.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II di kisaran 4,8 hingga 5,3 persen (yoy) yang didukung membaiknya konsumsi rumah tangga, investasi, hingga ekspor dan impor.
(Taufik Fajar)