Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usul Jam Kantor Diubah, Pekerja: Pulang Lebih Malam, Enggak Kebayang Sih

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 25 Juli 2022 |12:01 WIB
Usul Jam Kantor Diubah, Pekerja: Pulang Lebih Malam, <i>Enggak</i> Kebayang Sih
Usul Jam Kerja di Jakarta Diubah untuk Atasi Kemacetan. (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengusulkan jam kerja di Jakarta diubah agar kemacetan tidak menumpuk pada jam-jam tertentu saja.

Menurut data Ditlantas, 54% kemacetan di Jakarta terjadi pada jam sibuk, yakni pukul 06.00-09.00 dan 15.00-20.00.

Menyikapi usulan tersebut, Salah Satu Pekerja di Ibu Kota, Nani Yunita (27) mengaku keberatan apabila jam kerjanya harus diubah demi mengurai kemacetan.

Sehari-hari Nani berangkat dari rumahnya di Cinangka, Depok menuju kantornya di Gandaria, Jakarta Selatan menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh sekitar satu jam hingga 1,5 jam.

Dengan jam kerja pukul 09.00-18.00, Nani harus berhadapan dengan kemacetan Jakarta yang menurut dia.

Baca Juga: Pro Kontra Usulan Jam Kantor Diubah, Pengguna Transportasi Jakarta Masih Rendah

Namun dia tidak memiliki pilihan lain, karena tidak ada transportasi umum yang efisien dari rumah menuju ke kantornya.

“Kalau naik transportasi umum seperti MRT, itu saya harus nyambung lagi dari rumah ke stasiun dan dari stasiun ke kantor, sedangkan kalau pakai KRL saya harus mutar jauh,” jelas dia, dikutip dari BBC Indonesia,Senin (25/7/2022). 

Meski demikian, dia menyatakan tidak setuju dengan usulan mengubah jam kantor. Sebagai ibu satu anak, Nani khawatir kalau harus masuk lebih siang sehingga jam pulang kerjanya pun lebih malam.

“Di jam normal pun aku baru sampai jam setengah delapan malam, aku harus mandi, rapi-rapi, baru bisa pegang anak pukul delapan malam, belum lagi nyusuin anak, siapin makan untuk anak, baru bisa tidur pukul 22.00 atau 23.00,” ujarnya.

Baca Juga: Pengusaha Tolak Usulan Perubahan Jam Kantor di Jakarta

“Kalau ada perubahan jam kerja, misalnya setelah jam masuk anak sekolah, otomatis pulangnya bisa lebih malam lagi, aku enggak kebayang sih gimana nanti, sebentar banget waktu aku di rumah ketika malam,” jelas Nani.

Sebagai karyawan di divisi keuangan di sebuah perusahaan furnitur, Nani mengatakan perubahan jam kerja juga bisa mengganggu produktivitas kerjanya.

“Kalau jam kerja diundur misalnya, pembayaran bisa berantakan,” kata dia.

Sedangkan seorang pekerja swasta di Jakarta, Ika Defianti, 30, sanksi bahwa perubahan jam kerja dapat mengurai kemacetan.

“Kalau perbedaan jamnya cuma satu jam enggak akan signifikan, lebih baik pemerintah fokus tambah armada TransJakarta, perbanyak jadwal KRL, dan permudah akses ke transportasi umum,” kata Ika.

Sebagian pekerja memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi, dibanding harus berdesakan di transportasi umum dengan risiko tertular Covid-19.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement