JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) bukukan laba di semester I-2022. Laba DSNG naik 119% menjadi Rp467 miliar dari Rp213 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan harga penjualan crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO) perseroan, serta kinerja positif dari segmen produk kayu. Selama enam bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,85% menjadi Rp3,78 triliun dari Rp3,29 triliun.
Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) Bagi Dividen Rp20/Saham
Di mana, penjualan dari segmen kelapa sawit memberikan kontribusi 80 persen atau sekitar Rp 3 triliun. Angka tersebut naik 11%, meskipun jika dibandingkan tahun lalu volume penjualan CPO perseroan tercatat 24% lebih rendah akibat belum pulihnya produksi CPO.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, kinerja perseroan masih didorong oleh kenaikan harga jual CPO sebagai dampak dari berkurangnya pasokan minyak nabati global akibat adanya perang Rusia dan Ukrania. Ia menjelaskan, harga CPO perseroan pada semester I naik 40% menjadi Rp 11,8 juta per ton, sedangkan harga PKO juga naik 68% menjadi Rp 25,6 juta per ton.
Baca Juga: Astra International (ASII) Tebar THR Dividen Rp9,67 Triliun, Ini Jadwalnya
“Kami menikmati flag fall dari kenaikan harga CPO, di mana kontribusi segmen minyak sawit menyumbang sekitar 80% dari total pendapatan perseroan. Di samping itu, segmen produk kayu juga masih berlanjut menghasilkan kinerja yang menggembirakan,” kata Andrinato dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (30/7/2022).
Dari sisi operasional, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perseroan pada kuartal kedua tahun ini mulai menunjukkan tren pemulihan, dengan berakhirnya dampak lanjutan 24 bulan El-Nino di Kalimantan Timur pada kuartal pertama 2022 yang lalu.