Kendati demikian, dia menuturkan, kekuatan ekonomi Indonesia sedang di uji dengan melambatnya ekonomi China yang kemungkinan PDB Kuartal Kedua 2022 di bawah 5,5%.
"Kalau China terjadi perlambatan ekonomi akan berdampak terhadap ekspor komoditas Indonesia. Ketakutan ini yang membuat mata uang rupiah melemah walaupun data ekonomi dalam negeri cukup bagus," pungkasnya.
Lebih lanjut Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Selasa (2/8) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.860-Rp14.890.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)