Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Targetkan Nol Emisi Karbon, RI Percepat Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi

Rizky Fauzan , Jurnalis-Kamis, 04 Agustus 2022 |15:41 WIB
Targetkan Nol Emisi Karbon, RI Percepat Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi
Ilustrasi EBT. (Foto: Reuters)
A
A
A

Data Kementerian ESDM menunjukkan total sumber daya panas bumi di Indonesia mencapai 23,7 GW atau nomor dua setelah Amerika Serikat. Namun, menurut Dadan, sumber daya tersebut harus dipastikan dahulu dengan serangkaian kegiatan eksplorasi panas bumi untuk memastikan cadangan terbuktinya sehingga siap untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan dalam waktu yang panjang lebih dari 30 tahun.

Tahapan eksplorasi panas bumi merupakan tahap yang paling memiliki risiko tinggi karena rasio keberhasilan eksplorasinya kurang lebih 50 persen. Dadan menjelaskan, pemerintah berupaya melakukan percepatan pengembangan PLTP melalui program government drilling untuk beberapa wilayah potensi panas bumi di Indonesia. Hal itu dilakukan berupa pengeboran eksplorasi untuk meningkatkan kualitas atau akurasi data sebelum wilayah panas bumi ditawarkan ke badan usaha.

Selain eksplorasi, banyak tantangan dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia juga cukup menjadi permasalahan di lapangan, antara lain sebagian area prospek panas bumi berada pada Kawasan hutan konservasi dan Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS).

Tantangan berikutnya adalah efisiensi biaya pengembangan proyek PLTP untuk meningkatkan daya saing harga listrik panas bumi. Saat ini, teknologi EBT semakin murah sehingga proyek PLTP juga harus dapat tetap kompetitif dengan pembangkit EBT lainnya.

Persoalan lain adalah cadangan panas bumi yang terbukti tidak sesuai dengan perencanaan dan keterbatasan permintaan listrik setempat.

"Belum lagi tantangan lain seperti isu sosial dan perizinan. Pada beberapa lokasi proyek PLTP terdapat resistensi masyarakat," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement